Selasa, 28 Februari 2012

KELEMAHAN BUKAN UNTUK SELAMANYA


Bogor, 26 September 2011.
Ilustrasi Kita pasti bisa
Tak ada gading yang tak retak, suatu peribahasa yang sudah tak asing di kehidupan sehari-hari. Sebagian orang muncul ke permukaan kehidupan dengan tampilan yang nyaris sempurna tanpa kelemahan. Hal ini terjadi karena yang bersangkutan selalu mengedepankan kelebihan yang dimiliki ketimbang kelemahannya. Ada juga orang yang terlalu pasrah menerima atau terlalu toleran pada dirinya sendiri terhadap sesuatu yang dianggap sebagai suatu yang menjadi titik lemahnya. Anggapan tidak dapat melakukan sesuatu hanya akan membuat seseorang susah untuk mengembangkan diri, bahkan tidak dapat mengalahkan ketakutannya atas suatu kelemahan. Setiap orang pasti mempunyai kelemahan dalam diri masing-masing, namun hasilnya akan lain untuk setiap orang karena setiap orang mempunyai cara dan sudut pandang masing-masing untuk menghadapi kelemahannya.
Mengingat aku juga manusia, maka tak diragukan jika kelemahan dan kekurangan juga menghinggapi diri ini. Terkadang kesalahan yang pernah dibuat justru harus dijadikan pembelajaran dan pengalaman untuk menjadi seorang insan yang lebih baik. Ya hidup ini penuh dengan pembelajaran, sampai kapanpun manusia akan terus belajar. Belajar untuk mengerti hidup, dan menjadikan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Pembelajaran hidup dapat berasal dari orang lain dan diri sendiri, namun dengan tujuan yang sama.
Rangkaian tulisan ini aku buat, sedikitnya karena kekesalan terhadap diriku setelah aku pikir telah melakukan kesalahan dan sikap pesimis yang berlebihan. Singkat cerita, siang tadi merupakan kesekian kalinya aku menghadap Bapak Dosen Pembimbing Skripsi di ruangan Beliau di sekretariat ruang pasca TIP. Berharap usulan draft sudah dapat diterima dan diperbolehkan mengikuti sidang sarjana, namun ternyata hasilnya masih harus revisi. Tak jadi masalah revisinya karena memang sudah seharusnya bersabar dan menyiapkan yang terbaik.
Namun yang jadi penyesalan sempat melontarkan jawaban yang seharusnya dapat ditahan untuk diucapkan karena mengandung pesismis yang mendalam. Yaa ketika mendengar draft tulisanku susah dipahami dan mungkin tidak runut serta kurang lengkap, seketika keluar jawaban “Iya maaf Pak, Saya tidak terbiasa dan tidak bisa menulis”. Seketika itu juga dosen lain yang berada di ruangan yang sama menengok ke arah saya dengan  pandangan mungkin heran dengan pernyataan saya (dan dosen ini adalah yang dapat dikategorikan dosen yang suka menulis). Dan mendapat balasan dari Pembimbingku dengan jawaban singkat “Yaa, harus bisa dong, masa ga bisa terus”.
Oke Aku telah melakukan kesalahan, kenapa mesti menyerah terhadap kenyataan bahwa Aku ga pernah menulis ilmiah, ga terbiasa menyusun kata demi kata sehingga dapat menjelaskan sesuatu kepada orang. Tapi kenapa harus meratapinya? Bukankah dari saat ini bisa mencoba menulis? Menulis? Masih terbersit “apakah bisa”? ya diri ini terus meyakinkan diri sendiri pasti BISA kalau dicoba. Yaa aku ga pernah membuat tulisan selain tugas dan skripsi namun pasti bisa. walaupun pernah menjadi ketua umum KIR (Karya Ilmiah Remaja) beberapa tahun lalu (*tentang peristiwa ini dapat diceritakan pada di tulisan lain waktu), namun sampai saat ini saya belum mempunyai tulisan pribadi selain tugas-tugas akademik apalagi menulis di dalam diary (hahaha diary-nya aja ga punya).
Baik mulai saat ini mungkin bisa aku coba menulis, siapa tau suatu saat bisa membuatku menjadi seorang penulis ternama heehee yaa siapa tau mimpi-mimpi itu suatu saat pasti terwujud. Yaa mungkin akan aku coba untuk membuat blog suatu saat nanti untuk publish tulisan-tulisan sekaligus memenuhi janji ini untuk mulai belajar menulis dan menyantumkan tulisan ini dan yang lainnya. Tentang blog mungkin dulu sempat bertanya kepada Mas Iwan (kakak kandung) yang sudah punya blog sejak lama (silahkan kunjungi juga blog dia di hertha14.blogspot.com)dan mengatakan ada yang gratis dan domain yang beli, mungkin akan lebih baik yang berbayar, karena nasehat Mas dulu “Kalau beli harus sering dirawat karena sayang udah bayar”. Ya dari awal 2011 ini sebenarnya punya mimpi punya blog sendiri namun belum terwujud sampai sekarang.. heheehehe
Saat ini aku telah melakukan kesalahan pernah berfikir pesimis karena tidak terbiasa menulis, namun sekarang aku menyadari itu bukanlah alasan untuk menyerah begitu saja pada keadaan. Seperti sebelum-sebelumnya yang pernah dilakukan rasa pesimis harus dilawan dan sebisa mungkin dibalik menjadi kekuatan di masa depan. Tak akan ada yang tau tentang masa depan, namun kita harus menata masa depan dari sekarang. Jangan pernah menyerah terhadap suatu keadaan, pasti ada jalan untuk menempuh kesuksesan. Kekurangan bukan untuk diratapi namun harus dihadapi dan diubah menjadi kekuatan, dan masih banyak kelebihan dalam diri untuk menyiasati diri saat menghadapi kelemahan kita. Seperti yang biasa aku lakukan untuk membuktikan bahwa aku bisa melakukan apa yang awalnya diremehkan dan dan dianggap tidak mungkin oleh orang lain. Kreatifitas dan pantang menyerah akan berbuah kesuksesan, percayalah jika kelemahan dihadapi dengan optimis maka kelemahan itu tidak akan menghinggapi diri kita selamanya. Pada akhirnya 
Kita pasti BISA melakukan dan mewujudkan apapun jika mau berusaha, bekerja keras, dan pantang menyerah.
Artikel Lainnya :
Kreatifitas Mahasiswa Baru Menghadapi Ospek
Target Rendah Hasilnya Tidak Maksimal
Belajar dan Meracuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar