Bogor, 22 Maret 2012.
Handphone (HP) merupakan alat komunikasi andalan yang digunakan untuk menjalin komunikasi dalam berbagai keperluan. Harganya pun saat ini mudah dijangkau semua kalangan dengan berbagai variasi merk dan tipe. Iklan dengan mencantumkan harga miring untuk menarik simpati calon konsumen pun banyak dijumpai. Namun, jika ada penawaran HP dengan harga seribu, adakah yang mengabaikannya begitu saja? Dan apakah mungkin begitu murahnya teknologi komunikasi itu saat ini dipasarkan?
Sepertinya mustahil sebuah HP dijual dengan harga seribu. Namun pada kenyataannya aku pernah menjumpai pedagang penjual HP dengan harga yang lebih murah daripada harga air mineral dalam kemasan botol. Perjumpaan itu diawali dari jalan-jalan ke suatu lokasi di ibukota negara dengan teman sebangkuku selama dua tahun saat di SMA beserta dua teman lainnya yang sedang mendapat tugas belajar dari kantornya. Saat menyusuri tempat tersebut tak pelak kami penasaran mengunjungi sumber suara yang sayub-sayub meneriakan “SERIBU DAPAT HP, SERIBU DAPAT HP”.. Dalam hati berpikir mana ada HP harga seribuan, namun yang kami dengar adalah benar kalimat “SERIBU DAPAT HP” kadang kalimatnya juga diubah menjadi “HP SERIBUAN, YAA HP SERIBUAN”.
Kaki kami pun bergegas menyambangi tempat tersebut, dan ternyata berjajar HP HP di sebuah emperan beserta kursi-kursi kecil tempat untuk memajang si HP seribuan itu. Memang telinga kami tak salah mendengar suara sayub-sayub tadi. HP yang dijual dengan harga seribu. Tapi ternyata si pedagang HP seribuan ini memberikan satu syarat yang sangat mudah jika dilihat namun susah dilakukan untuk mendapatkan HP hanya dengan modal seribu rupiah. Syaratnya hanya membuat botol dari posisi tidur ke posisi berdiri tegak dengan menggunakan sebuah alat pancing mainan yang ujungnya berisi sebuah gelang mainan anak-anak. Botol yang digunakan adalah botol minuman gelas yang bagian bibir botolnya sudah dipotong sehingga permukaan botol menjadi rata. Jika tantangan berhasil dieksekusi, maka HP tipe mana saja boleh pilih dan dapat dibawa pulang hanya dengan harga SERIBU RUPIAH.
Teman-teman mencoba permainan "Seribu dapat HP" |
Setelah mengamati beberapa saat di samping arena permainan, ekspresi tersenyum dan tertawa geli muncul melihat orang-orang mencoba untuk mendapatkan HP seribuan ini. Ada yang sampai kesal sendiri, ada yang berekspresi senyum-senyum kecut, ada yang tertawa, dan saking penasaran ada yang terus mencoba tentu saja seribu rupiah dulu sebagai syarat untuk memainkan tantangan itu. Melihat tak ada yang berhasil, teman-temanku pun tergelitik hatinya untuk mencoba permainan ini. Beberapa kali mencoba dan hasilnya? “nihil”. Terus mencoba sampai belasan bahkan mungkin lebih dari duapuluh kali percobaan. Melihat kegagalan itu, aku hanya bisa tersenyum dan menyemangati mereka supaya berhasil menunaikan tantangan dari si Abang pedagang HP seribuan itu. Lebih mengesalkan lagi, si Abang pedagang HP ini selalu mengajari, “Bukan gitu Mas caranya, gini ni Saya contohin..” (sambil memperagakan teknik dan cara yang benar) pedagang itu berkata “ni Mas, botolnya ditarik sedikit ke bawah.... sreeet.. lalu tarik pancingnya ke depan, nahhhh tu kan berdiri. Nariknya jangan ke atas, keluar nanti gelangnya dari botolnya..”. dan orang-orang pun tak berhenti mencoba tapi gagal lagi, gagal lagi.. dan si pedagang itu pun terus mengajari dengan nada yang agak membuat hati gregetan juga mungkin, karena nasehat-nasehat dan iming-iming HP seribuan itu terus diulanginya..hehehe “Tarik botolnya, sreeeettt, angkat ke depan.. nah tuh dapet deh hapenya, pilih hapenya, bawa pulang deh" Sumpahhh ini Abang minta dikeroyok massa..hehe
Setelah sekian kali mencoba dan gagal menyelesaikannya, mereka pun menyeretku dan membujukku untuk melakukannya juga, supaya penasaran bareng-bareng. Sekali ajaa bujuk mereka, dan mereka pun memberikan koin permainan ini. Oke aku coba, dengan hitungan satu dua tiga, kami berempat pun memulai permainan itu berbarengan. Satu teman gagal, sebelah kanan gagal, kiri gagal, dan saya masih menarik botol itu pelan-pelan kebawah seperti yang dicontohkan si abang penjualnya. Sreeeett sukses ketarik kebawah seperti contoh.. langkah selanjutnya tinggal tarik ke depan pancing gelang itu agar botol berdiri. oke tarik nafasss dulu.. pelan-pelan ujung pancing aku arahkan ke depan agar botol terangkat dan harapannya bisa berdiri. Penuh konsentrasi dan keyakinan tinggi pancing pun tergerakan ke depan, botol terangkat daaaaaaaaaaannnnnnn hasilnyaaaaa....... “NIHIL”, botol banting stir ke sisi kiri sebelum waktunya berdiri tegak. Hahhahaha GAGAL. Oke cukup sekali coba supaya tidak tambah penasaran, kayaknya emang harus latihan dulu atau beli HP dengan harga wajar aja biar ga penasaran.. cukup lah untuk hiburan melepas stress bukan niat untuk mendapat HPnya.
Jika ada yang berminat untuk mendapatkan HP dengan harga “cuma” seribu rupiah, bisa kunjungi Kawasan Kota Tua Jakarta (sepertinya permainan ini hanya ada pada saat weekend) karena pada saat aku berkunjung pada weekday tidak ada suara promosi HP seribuan. Kawasan yang luasnya mencapai 1,3 km2 ini adalah situs sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Banyak museum yang dapat dikunjungi di kawasan kota tua seperti Museum Wayang, Jembatan Tarik Kota Intan, Stasiun Jakarta Kota, Kantor Pos dengan bangunan bersejarahnya, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Sejarah Jakarta, Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bahari, Pelabuhan Sunda Kelapa, di sisi baratnya ada juga pasar seni Asemka, dan masih banyak lagi.
Kawasan kota tua yang merupakan salah satu tempat untuk berwisata, biasanya dipenuhi pedagang yang membuka lapaknya di sekitaran halaman kawasan kota tua. Banyak juga yang menyewakan sepeda onthel untuk sekedar berkeliling di kawasan tersebut. Jajanan khas Jakarta seperti es selendang mayang dan kerak telor dapat dijumpai disini. Berminat mengunjunginya? silahkan dicoba untuk mengetahui bangunan bersejarah negeri ini atau sekedar untuk melakukan refreshing dari penatnya rutinitas Anda. Akses untuk ke kawasan ini juga mudah, aksesnya dapat hanya perlu memilih ingin mengendarai Kereta (Commuter Line) atau bus Transjakarta yang trayeknya sama sampai stasiun/halte kota Jakarta. Terakhir, mari kita ikut melestarikan situs bersejarah Kawasan Kota Tua, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar