Kamis, 26 Juli 2012

Mimbar Bukan Podium

Bintaro, 24 Juli 2012.
Ceramah agama di masjid CBD Bintaro sektor 9 hari Minggu (22 Juli 2012) salah satunya berisikan tentang sejarah mimbar dan perbedaannya dengan podium. Dalam ceramah itu dikisahkan bahwa saat ini banyak yang salah kaprah tentang mimbar. Dikatakan bahwa saat ini banyak penceramah atau khatib berbicara di atas podium dan jarang penceramah atau khatib yang berbicara di atas mimbar yang sesungguhnya.


Diceritakan bahwa awal podium ditemukan dan digunakan setelah adanya kekalahan perang umat muslim di Spanyol. Setelah kekalahan itu, maka kaum penguasa di sana mencari cara untuk melakukan ceramah yang tidak menyerupai gaya umat Islam. Maka ditemukanlah ide oleh para penguasa untuk membalik posisi mimbar umat Islam sehingga tidak menyerupai yang digunakan umat Islam. Ide tersebut yang sekarang dikenal dengan podium namun terkadang salah kaprah disebut sebagai mimbar. Pengertian podium yang dimaksudkan seperti pada gambar berikut :

Dikatakan juga seharusnya umat Islam menggunakan mimbar yang benar untuk mencerminkan Islam itu sendiri. Mimbar yang dimaksudkan seperti pada gambar berikut :
Mimbar Masjid Agung Al-Falah Jambi
sumber :inspirasipakde.wordpress.com

Dikisahkan bahwa dengan mimbar maka penceramah atau khatib akan terlihat sangat berwibawa karena terlihat semua bagian tubuhnya dari kepala hingga kaki. Kewibawaan inilah yang sesungguhnya akan mencerminkan umat Islam itu sendiri. Beda halnya dengan penggunaan podium, seorang Khatib tidak akan terlihat semuanya dan menutupi kewibawaan dari Khatib itu sendiri. Lalu diberitahukan juga jika Khatib yang sedang berceramah adalah seseorang yang tidak memiliki tinggi badan yang cukup untuk berdiri di atas podium, maka akan susah bagi Khatib tersebut untuk memberikan ceramah di atas podium yang sering disebut mimbar itu. Tidak hanya akan menutupi kewibawaan, tapi sang Khatib sendiri tidak  akan terlihat oleh Jamaah. Namun yang terpenting dari perbedaan ini adalah isi dari ceramah sang Khatib dapat diterima dan diterapkan di kehidupan oleh umat Islam.


Artikel Lainnya :
Berteduh di Kebun Raya Bogor
Juara (Karena) Bertahan (Part 1 of 2)
Wujudkan Kampanye “BERSIH”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar